A.
Pendahuluan
Tuntutan
terhadap lulusan dan layanan lembaga pendidikan yang bermutu semakin mendesak karena semakin
ketatnya persaingan dalam lapangan kerja. Salah satu implikasi dari arus globalisasi dalam
pendidikan yaitu adanya deregulasi yang memungkinkan peluang lembaga pendidikan asing
membuka sekolahnya di Indonesia. Oleh karena itu, persaingan antar lembaga penyelenggara
pendidikan dan pasar kerja akan semakin berat. Mengantisipasi
perubahan-perubahan yang begitu cepat serta tantangan yang semakin besar dan kompleks,
tiada jalan lain bagi lembaga pendidikan kecuali hanya mengupayakan segala cara untuk
meningkatkan daya saing lulusan serta produk-produk akademik dan layanan lainnya, yang
antaralain dicapai melalui peningkatan mutu pendidikan.
Menghadapi
pesatnya persaingan pendidikan di era global ini, semua pihak perlu menyamakan
pemikiran dan sikap untuk mengedepankan dalam
peningkatan mutu pendidikan. Pihak-pihak yang ikut bertanggungjawab/berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu pemerintah,
masyarakat, stakeholder, kalangan pendidik serta semua subsistem bidang
pendidikan yang harus berpartisipasi mengejar ketertinggalan maupun
meningkatkan prestasi yang telah diraih. Dari pihak yang disebutkan di atas,
dalam pembahasan tulisan ini yang disoroti hanya masalah “guru”, sebab guru
menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas ketidakberesan sistem pendidikan.
Namun
tidak dapat dimungkiri bahwa, pada sisi lain guru juga menjadi sosok yang
paling diharapkan dapat mereformasi tataran pendidikan. Guru menjadi mata
rantai terpenting yang menghubungkan antara pengajaran dengan harapan akan masa
depan pendidikan di sekolah yang lebih baik. Pandangan di atas,
rasanya tidak mudah untuk menjadi guru dewasa ini, sebab guru menjadi fokus
utama dari kritik-kritik permasalahan pendidikan di Indonesia. Menjadi guru
merupakan profesi yang penuh dengan tantangan. Guru berhadapan dengan tuntutan
kualitas profesi, amanah dari orang, masyarakat, stakeholder,pemerintah dan
karena guru tetap dianggap memiliki akuntabilatas atas keberhasilan pembalajan
akademis siswa. Guru juga berhadapan dengan tuntutan perubahan yang begitu
cepat, seperti informasi yang begitu mudah diakses melalui internet yang sudah
berang tentu akan mengubah aspek-aspek pendidikan konpensional yang selama ini
ditekuni. Hal ini, tentu saja akan memaksa para guru untuk mengubah model dan
metode belajar–mengajar yang selama ini ditekuni serta materi dan jenis
tugas-tugas yang diberikan kepada murid.